Blog SABDA
5Nov/094

Kelas PESTA: Tempat Belajar dan Bertumbuh

kelas_pesta_tempat_belajar_dan_bertumbuhSeperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”, maka saya akan memperkenalkan diri supaya dikenal dan mudah-mudahan suatu ketika nanti juga bisa disayang …. Nama saya Desi Rianto. Supaya tidak disangka wanita, maka saya lebih suka dipanggil Ryan. Tidak terasa sudah 3 bulan saya bekerja dan melayani di YLSA. Selama 3 bulan itu, YLSA telah banyak membantu dan membekali saya untuk dapat bekerja dan melayani dengan baik. Pada masa yang akan datang, saya ingin belajar lebih banyak lagi.

Saya mendapat kepercayaan untuk menjadi staf di divisi PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam). Selain itu, saya juga diperbantukan di divisi Publikasi. Sebagai staf PESTA, saya diberikan tugas menjadi moderator dalam diskusi PESTA. Tugas menjadi moderator ternyata tidaklah mudah. Banyak hal yang harus saya kuasai, selain kemampuan menulis tentu saya juga harus menguasai materi teologi supaya saya bisa menolong peserta PESTA belajar secara maksimal. Meskipun sulit, saya bersyukur karena saya bisa lebih lagi mendalami pengetahuan teologi dan semakin mengenal firman-Nya. Ya, tugas yang sulit namun sangat memberkati.

Saya juga merasa sangat terberkati oleh para peserta PESTA. Menurut saya, para peserta diskusi sangat antusias dan aktif dalam berdiskusi. Meskipun mereka memunyai kesibukan masing-masing, hal tersebut rupanya tidak mengganggu konsentrasi mereka. Sebaliknya, mereka bersemangat sekali untuk aktif mengikuti diskusi dengan baik. Suasana kekeluargaan dalam kelas-kelas diskusi PESTA pun sangat terasa. Hal ini terlihat ketika ada peserta tidak aktif diskusi atau jika ada yang sedang mengalami pergumulan masalah hidup, maka peserta lain pun mulai memberikan dukungan dan dorongan, bahkan ada yang memberikan solusi dan jalan keluar.

Tidak semua peserta diskusi adalah para aktifis gereja, tapi yang jelas mereka adalah orang-orang yang mencintai kebenaran firman Tuhan. Mereka belajar bukan hanya untuk menambah wawasan teologinya semata, melainkan untuk mengenal lebih dalam pribadi Allah. Mereka adalah orang-orang yang kritis dalam memberikan argumentasi dan sanggahan-sangahan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Untuk itu beberapa dari peserta menyempatkan diri mencari berbagai sumber buku referensi yang berhubungan dengan pokok diskusi sebagai bahan perbandingan. Penggalian akan sebuah topik terus dilakukan karena prinsipnya adalah “back to Bible”, Alkitab sebagai standar kebenaran yang mutlak.

Baru saja PESTA menyelesaikan kelas diskusi KRP (Kehidupan Rasul Paulus). Dari beberapa evaluasi, beberapa peserta merasa mulai dibangkitkan kembali kerohaniannya, di samping memiliki pemahaman yang baru tentang KRP. Selain KRP, PESTA juga akan membuka kelas diskusi Natal pada bulan Desember, serta kelas DIK (Dasar-Dasar Iman Kristen) periode Januari/Februari 2010. Kelas DIK ini adalah kelas wajib agar peserta dapat mempelajari pokok-pokok penting iman Kristen. Pelajaran-pelajaran ini sangat penting sekali untuk memperkokoh iman dan pengenalan kita akan Sang Pencipta. Untuk itu, ayo cepat-cepat mendaftarkan diri untuk belajar bersama-sama dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Tuhan memberkati.

Ryan

Tentang Ryan

Desi Ryanto telah menulis 11 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (4) Trackbacks (0)
  1. Allow desi, terus semangat dalam melayani Tuhan ya? upahmu besar di surga.

    GBU

  2. Teruskan ya bro…. GBU…

  3. Semangat. Memberi yang terbaik bagi Tuhan. GBU.

  4. Semangat terus melayani Tuhan bukan dengan kuat dan kehebatan sendiri tapi oleh Roh Kudus yang memampukan.
    Keep Humble… semangat ……. ^^v


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.