Blog SABDA
11Aug/095

Tangan Tuhan dalam Commentary SABDA Alkitab

tangan_tuhan_dalam_commentary_sabda_alkitabSudah hampir 1 tahun, saya dan rekan-rekan dalam Tim Net YLSA bergumul dengan halaman Commentary atau Tafsiran/Catatan untuk situs SABDA Alkitab. Pergumulan kami adalah bagaimana bisa menampilkan data commentary dengan lengkap tapi tidak terlihat rumit sehingga pengunjung dapat belajar firman Tuhan dengan lebih mudah. Paling tidak, sudah tiga kali kami membuat tampilan halaman Commentary. Dua yang pertama kurang memuaskan dan kurang dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Baru yang ke-3 inilah yang kami rasa lebih pas.

Pembuatan halaman Commentary yang ke-3 dimulai dengan mencari tahu bagaimana biasanya orang mempelajari atau menggali Alkitab. Untuk itu kami menggunakan ‘fokus group’, yaitu beberapa staf YLSA, termasuk saya, untuk di-‘survei’. Hasil dari survei tersebut kami godok, dan akhirnya kami menemukan beberapa prinsip yang lumayan jelas, sehingga kami bisa memutuskan struktur halamannya, kemampuannya, data yang digunakan serta strategi pengerjaan halaman yang tepat.

Lalu kami bagi-bagi tugas; saya mendokumentasikan data, Yuppi menganalisa dan mempersiapkan pemrosesan data yang pernah dia proses sebelumnya, dan Billy membuat sketsa untuk pengerjaan antarmuka. Sedangkan Daniel lebih berperan sebagai konsultan, terutama untuk beberapa data terakhir yang memang lebih sulit dibandingkan data sebelumnya. Waktu pengerjaan ternyata jauh melebihi yang kami rencanakan. Data yang dipakai cukup banyak (id: 14, en: 34), dan memiliki standard yang berbeda-beda sehingga kami menghabiskan banyak waktu untuk memroses data. Tetapi melalui kesulitan yang kami hadapi, saya jadi belajar banyak; dari hal mengoordinasi, mengatur kerja sama, sampai berkomunikasi dengan anggota tim secara efektif. Waktu yang kami habiskan untuk mengerjakan halaman ini sekitar 2,5 bulan. Akhirnya selesai, silakan nikmati hasil halaman Commentary yang kami buat ini.

Banyaknya tantangan yang kami hadapi saat mengerjakan halaman Commentary sepadan dengan campur tangan Tuhan dalam proyek ini, bahkan Tuhan bekerja lebih banyak daripada kami. Secara mental sebenarnya saya sudah sangat tertekan, mengingat proyek ini sudah sangat lama dikerjakan dan rasanya tidak selesai-selesai. Tetapi sungguh melalui semua proses ini, saya semakin melihat kerja tangan Tuhan yang sangat nyata, dari ketika memulainya sampai sekarang. Melihat semangat teman-teman di Tim NET, semangat saya pun ikut dibangkitkan. “Proyek ini harus selesai,” teriakku dalam hati. Tuhan sering memakai orang-orang di sekitar kita untuk menguatkan kaki kita sehingga kita kuat berjalan bahkan berlari… Dia sungguh sangat baik!

Titus

Tentang Titus

Titus Cahya Primadian telah menulis 5 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (5) Trackbacks (0)
  1. Seperti yang Titus bilang, semua hanya karena pertolongan Tuhan. Selain menuntun, Dia juga memperlengkapi dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk project ini.

    Tuhan Yesus Luar Biasa!! Thank you Jesus!! 🙂

  2. Congratz Tim Net …

    Maju terus majukan SABDA Alkitab …:>

  3. Hehe… salut lihat perjuangan dan totalitas Tim Net di proyek SABDA Alkitab ini. Kak Yuppi dan Kak Billy bahkan mengaku, proyek ini sampai terbawa mimpi… (kayak penglihatan jaman Nabi Perjanjian Lama aja, hehe). Harapan besar kami tentu SABDA Alkitab semakin berguna membantu umat Tuhan menggali kekayaan Firman Tuhan.

  4. Thank you do..

    Moga2 ga cuma sampe berhenti di mimpi aja, tapi bisa bener2 jadi berkat buat banyak orang.

  5. Saya teringat kembali blog Commentary ini setelah tadi Billy memanggil saya. Mengatakan ada bagian indeks data yang salah. Saya kaget, tidak perlu saya lukiskan bagaimana perasaan saat itu. Untunglah itu ternyata “false alarm”, Billy salah lihat.

    Kemarin saat mengobrol dengannya, saya katakan merindukan saat-saat mengerjakan Commentary. Saat itu saya memproses data, setelah itu saya berikan pada Titus untuk “Quality Control” (Titus bukan hanya melakukan quality control, selain sebagai koordinator Tim, ia membantu dalam pembersihan format data).

    Bila Titus sudah mengatakan “OK”, Billy yang mengambil alih. Bagiannya adalah interface, membuat data itu tampil “indah” di halaman SABDA Alkitab. Bila masih ada yang salah, Titus mengembalikannya pada saya.

    Biasanya saya menerimanya kembali dengan bergumam, “Something is wrong.”

    Proses untuk Commentary ini tidaklah mudah. Kebanyakan data dalam format “RTF”, bahasa sederhananya: format yang digunakan oleh Microsoft Word. Data ini harus di-convert dulu ke UTF. Sebuah format yang dalam bahasa sederhana merupakan format yang membuat halaman SABDA Alkitab tetap tampil huruf Ibrani dan Yunaninya tanpa pengguna harus memiliki kedua font bahasa asli Alkitab tersebut.

    Data juga harus di-rekonstruksi ulang supaya sesuai dengan apa yang diharapkan, struktur data asli benar-benar dirombak total. Sebagai contoh, ada commentary yang data awalnya per-pasal, sekarang dirombak menjadi per-frasa supaya lebih mudah dibaca.

    Saya pikir ini benar-benar bukan pekerjaan satu orang. Juga bukan pekerjaan Tim Net yang nama-namanya sudah disebutkan di atas. Ada beberapa orang di belakang layar, mereka tidak mau disebutkan namanya. Juga ada teman-teman sekantor yang pasti berharap Commentary ini segera selesai, supaya bisa segera melihat muka-muka serius di depan komputer itu lebih santai.

    Dan bukan sebagai sebuah kalimat klise, saat mengerjakan proyek ini, saya merasakan pertolongan-Nya.


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.