Blog SABDA
14Jul/096

Dari Pemagang Baru di YLSA

dari_pemagang_baru_ylsaSuatu sore pada pertengahan 2004, cuaca lagi bersahabat untuk bertiduran. Kala itu kami ada di Jatinangor (kalau ingat kasus IPDN pasti ingat Jatinangor), sedang terkantuk-kantuk mengikuti rapat Persekutuan Kampus. Selesai rapat, Pak Ketua (Namanya Agus, dan memang orangnya “Agak Gundul Sedikit”) memberi info menarik: “… ada lho kolegaku yang bagi-bagi CD Program Alkitab yang bagus … gratis lagi.”

Wah, tertarik aku untuk memesan CD-nya kepada bapak yang baik itu (sampai saat ini, aku bahkan tak tahu siapa namanya). CD yang aku dapat itu menjadi sebuah petualangan baru bagiku dalam mempelajari Alkitab. Program Alkitab yang bernama SABDA ini benar-benar memompa hasratku yang pernah ada untuk belajar firman Tuhan secara mendalam. Karena gratis, maka aku bahkan menggandakannya untuk beberapa teman … ah senang sekali. Dalam hati, terlintas keinginan untuk mengenal siapa penyedia program Alkitab ini. Ah, ini pasti disediakan oleh sebuah lembaga besar, yang banyak dana, yang di dalamnya dipenuhi orang-orang yang jago teologi dan jago komputer, dan mungkin bukan di Indonesia pusatnya. Tapi, di alamat kontaknya tertulis kata Solo? Mungkinkah? Wah, penasaran juga.

Tak dinyana, setahun setelahnya, aku beroleh kesempatan bertemu dengan teman-teman dari YLSA dalam sebuah konferensi media Kristen di Bandung. Di situlah aku baru tahu bahwa ternyata YLSA bukan hanya membuat CD SABDA, tapi juga mengerjakan banyak sekali situs dan publikasi Kristen. Bagaimana dengan kesan megah dan eksklusif? Sebaliknya, aku justru sangat tertarik pada kesederhanaan, kreativitas, dan fleksibilitas yang YLSA tunjukkan. Ketertarikan berlanjut, sehingga persekutuan kami mengundang YLSA untuk menyampaikan materi pada konferensi misi mahasiswa se-Jatinangor yang kami adakan Agustus 2006. Saat itu terlintas rencana di benakku untuk belajar banyak dari YLSA. Apalagi kami tengah memikirkan satu strategi baru dalam pelayanan mahasiswa yang harusnya menggagas pemikiran dan karya di berbagai ranah kehidupan, termasuk di bidang teknologi internet yang semakin luas penggunaannya. Namun, ide itu terpaksa dipendam dulu, karena kami harus mengerjakan beberapa hal yang lebih mendesak di Persekutuan Kampus kami.

Tak lama kemudian, aku dan teman-teman seperjuangan mulai memasuki dunia kerja, tapi kami juga masih tetap aktif membantu pelayanan Persekutuan Kampus untuk melanjutkan apa yang telah diupayakan sebelumnya. Beban untuk melayani di kampus bahkan semakin menggebu-gebu dan kesempatan ternyata terus dibukakan oleh Tuhan. April 2009 lalu, usaha kerja yang kami rintis memungkinkan untuk ditinggal sementara. Kami pun sepakat untuk belajar dari beberapa lembaga, terutama untuk hal-hal potensial yang masih jarang disentuh Persekutuan Kampus selama ini. Saat memikirkan untuk bidang teknologi internet, dengan mantap aku mengusulkan dan memilih untuk belajar langsung di YLSA, dan jadilah seperti saat ini — aku ada di YLSA, sejak akhir April lalu. Menurut rencana, aku akan berada di sini sampai akhir Oktober 2009 nanti.

Yang didapat sejauh ini? Wah, banyak sekali, secara teknis, tentu aku banyak belajar tentang pembuatan dan pengembangan situs sekaligus juga mendapatkan perspektif baru tentang pelayanan Kristen di dunia internet. Hal lain, seperti etos kerja, perencanaan dan pengerjaan proyek, kualitas kinerja, dan tentu saja hal-hal reflektif lewat pembelajaran dan perenungan pribadi serta pergaulan dengan teman-teman yang luar biasa di YLSA, juga aku dapatkan. Banyaknya informasi dan pengetahuan yang tersedia di YLSA juga mendorong aku untuk makin giat belajar. Lebih-lebih lagi, aku juga bisa memberi kontribusi kecil di YLSA (saat ini tengah mengerjakan perbaikan situs SABDAnet dan pembuatan situs pemuda, di samping beberapa pekerjaan seperti penanganan error, menulis resensi, dan sekali memberi training statistika). Aku juga senang berada di sini karena setidaknya aku telah menambah suasana ceria kantor dengan efek “kegaringan-cerdas” yang aku harap “disukai” oleh staf-staf lainya. Aku benar-benar kerasan dengan suasana kerja kantor yang fleksibel namun mengupayakan kualitas seperti di YLSA ini, apalagi aku banyak mendapat kesempatan mengikuti pelatihan lewat diskusi, training Senin dan Jumat, nonton film, maupun ikut beberapa seminar. Semoga pembelajaranku ini berguna bagi penajaman visi dan konsep pergerakan mahasiswa Kristen dan pemuda Indonesia pada umumnya. Semoga pula pekerjaanku memberi setitik dampak pada perluasan kerajaan Allah lewat tekonologi internet ini.

Risdo

Tentang Risdo

Risdo Maulitua Simangunsong telah menulis 2 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (6) Trackbacks (0)
  1. Hello Risdo,

    Selamat datang di YLSA (halah, telat ya?)

    Jujur, aku lupa sih kesan apa yang aku dapat saat kali pertama melihat kamu, tapi semakin lama kau berada satu kantor denganku, ada hal unik yang sedikit menggelitik namun kadang ngga asik yang kamu miliki, yang sepertinya semakin kuat dan berakar di dalam hidupmu. :p

    Apa itu? Ide plesetanmu memang bejibun, tapi “maaf” kadang ngga match, jadi ngga heran kalau kamu mendapat predikat Mr. Sugar. Becanda doank loh … jangan diambil hati ya …:)

    Tapi dibalik “kegaringanmu”, ada banyak hal positif yang kau tularkan juga kepada orang-orang kantor. Tak bisa dimungkiri, kamu memang memiliki ide smart yang mengesankan. Tapi sayang, kalau kamu ngomong temponya terlalu cepat dan terdengar nyambung- menyambung gitu (baca: diseret). Jadi, kita-kita yang mendengar harus “menyendengkan telinga” baik-baik agar bisa menangkap apa yang kamu sampaikan. Mungkin karena sudah bawaan dari sononya ya? hehehehe

    Namun pada dasarnya, saya menghargai keberadaanmu di sini kok. Jangan pernah bersedih ya …
    Pokoknya tetaplah giat belajar dan melayani di sini! God bless 🙂

  2. Oh iya, selain Risdo, di YLSA sekarang ini ada juga beberapa yang lain yang sedang magang. Ada Tabita dari Universitas Brawijaya, Malang. Dia magang untuk mengerjakan tugas Humas di YLSA, tapi sudah pasti kebagian kerjaan dari divisi lain juga, he he he. Ada juga si Dustin. Dia juga dari Malang. Nah, kalau Dustin masuk dalam divisi Web.

    Seneng juga ada beberapa staf magang di YLSA karena bisa menolong untuk beberapa proyek YLSA. Harap-harap dengan adanya mereka, semakin banyak proyek yang bisa diselesaikan dan digunakan untuk memperlengkapi masyarakat Kristen Indonesia. Selamat melayani ya ….. 🙂

  3. Pertama ketemu Risdo.. hmmm ternyata sesuai dengan perkiraan temen2 di kantor setelah melihat CV dan data diri yang dikirim waktu melamar pekerjaan di YLSA, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu besar 🙂
    Awal-awal dulu ngomong kayanya masih sungkan2, rada canggung juga malah.

    Itu dulu..

    Sekarang,
    Waduh, kalo udah ngomong atau bahkan kalo udah menyanyi di kantor, hampir tidak ada yang bisa menghentikan (kegaringan) -nya hehe.

    Tapi sebagai teman, risdo bisa diandalkan, punya banyak wawasan, banyak ide, banyak juga guyonan dan teka-teki-nya..

    Welcome to YLSA, Risdo …

  4. Makasih Mbak Set..eh Mbak Setyo, Mbak Evie dan Kak Bil.. hehe…
    Iya, di awal-awal aku masih canggung, kirain semua orang serius semua, haha….
    Soal ke-‘garing’-an yah itu kan cuma selingan, aku bisa serius kok (mmmm… kapan ya? hehe)
    Makasih buat semua bantuan dan dorongannya, moga Tuhan semakin memperbesar kapasitas kita untuk melayani.

  5. Sama-sama Do.
    Oiya, ayo segera selesaikan proyekmu (situs pemuda) dan semakin perluas sayapmu dan jadilah berkat bagi Indonesia.
    Caaaayyyyyyoooooooo!!!!!!! JBU 🙂

  6. Salam kenal dari saya, saya ada pertanyaan, bagaimana cara menjadi kontributor di web sabda. thanks


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.