Blog SABDA
12Jan/0920

Mengapa Sebuah Blog yang Lain Lagi

blogsabdaYayasan Lembaga SABDA (YLSA) — atau yang lebih akrab disebut dengan SABDA saja — saat ini sudah memiliki cukup banyak situs web, beberapa di antaranya memiliki blog, bahkan salah satunya, sebut saja SABDA Space, menjadi blog yang cukup populer dengan ratusan blogger, ribuan posting, dan puluhan ribu pengunjung setiap bulannya. Begitu pula In-Christ.Net yang mengikuti di belakangnya (dari sisi volume).

Lalu, mengapa kali ini kami meluncurkan sebuah situs blog yang lain lagi? Mungkin contoh-contoh berikut ini bisa memperjelas maksud saya.

Lihat saja blog liputan6 sebagai contoh pertama. Di sana, kita bisa membaca pemikiran para penulis, wartawan, dan kontributor Liputan 6 — acara andalan SCTV. Pengunjung diberi kesempatan untuk memberikan komentar mereka pada tulisan-tulisan yang topiknya beragam tersebut, mulai dari politik hingga tips dan trik. Bahkan, ada juga yang hanya sekadar memperkenalkan diri, seperti Bayu Sutiyono yang hanya mengirimkan satu posting pendek sejak November tahun lalu, namun sudah menuai lima ratus lebih komentar (sampai saat postingan ini ditulis), khususnya dari para wanita. Ah, seandainya saya setampan Bayu Sutiyono …!

Contoh lain dalam bahasa Inggris adalah situs blog Logos, Google, Mozilla, Meebo (yang biasa disebut meeblog), dan Washington Post. Masing-masing situs blog tersebut berbeda dan unik dengan caranya masing-masing. Logos lebih banyak memakai blognya sebagai sarana promosi dan update software mereka, kadang diselingi dengan berita dan gambar tentang kegiatan staf atau perkenalan staf baru. Google sangat teknis dan detail, dengan banyak screenshot dan video tutorial yang menarik. Mozilla banyak menampilkan pengumuman, bug fix, dan event-event menarik untuk komunitas mereka. Meebo tampil beda, dengan huruf kecil di mana-mana, kesan yang ditampilkan sangat casual dan informal, namun tetap informatif. Di sana, kita bisa mendapatkan info update terbaru atau penjelasan mengenai apa yang sedang mereka rencanakan, dalam paragraf-paragraf singkat dan bahasa yang segar dan sederhana. Sementara Washington Post, tampak paling profesional, dengan kategori-kategori untuk berbagai bidang yang diminati orang. Tidak heran, karena mereka memang sebuah surat kabar.

Namun, di tengah semua keberbedaan itu, ada kesamaan yang cukup mencolok, dan sekaligus menjadi salah satu daya tarik utama: semua blog tersebut ditulis oleh “orang dalam” alias stafnya. Di situs-situs blog itu, staf menulis sebagai diri sendiri, tapi juga sekaligus sebagai bagian dari divisi dan organisasi di mana dia berada. Ini berbeda dengan cara kuno sebuah organisasi yang menampilkan diri melalui Divisi Humas atau Purel (public relation), yang menangani semua urusan protokoler dengan publik, di mana semua interaksi berlangsung melalui hanya satu saluran. Di sini, komunikasi dengan “orang luar” terbuka secara luas. Staf dapat menulis apa saja yang mereka pikirkan, bahkan hal-hal yang bersifat pribadi, selama hal itu masih berkaitan dengan organisasi atau divisi mereka. Cara baru ini membuat organisasi menjadi tampak lebih transparan, lebih jujur, dan terbuka bagi orang luar. Mereka bisa mengintip proses kreatif yang sedang terjadi, bahkan ikut terlibat jika mereka menghendakinya. Jika organisasi klasik hanya dapat memberikan laporan pertanggungjawaban setelah proyek selesai, maka dengan cara ini, orang yang ingin terlibat dapat mengamati apa yang terjadi ketika proyek itu sedang berjalan. Inilah cara baru berorganisasi, cara 2.0 🙂

Meski demikian, sudah jelas bahwa blog bukan satu-satunya cara untuk menjadi YLSA 2.0. Ada banyak hal lain yang harus dilakukan. Tapi, setidaknya ini adalah tempat dan saat yang tepat untuk memulai sesuatu. Lihat saja, bahkan Pemerintah Kabupaten Cilacap pun juga mencoba membuat situs blog.

Daniel

Tentang Daniel

Daniel Budilaksono telah menulis 4 artikel di blog ini..

daniel@in-christ.net

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (20) Trackbacks (0)
  1. Saya mengerti, Mas, maksudnya …. Memang benar, sudah saatnya kita terbuka dan berinteraksi dengan dunia luar. Saya sudah melihat blog-blog yang Mas contohkan di atas, dan hasilnya memang baik …. Organisasi yang bersangkutan mendapatkan banyak masukan yang baik. Bahkan, para pengguna jasa organisasi tersebut terkesan lebih mudah dan tanpa beban menyalurkan aspirasi, pendapat, dan pikirannya.

    Dari publikasi sendiri, selama ini interaksi hanya terbatas melalui email. Semoga adanya blog ini dapat memperluas keterbatasan itu, sehingga interaksi dengan pelanggan dapat lebih efektif. Dan kedua pihak semakin berkembang dan diberkati.

  2. buat teman-teman di Sabda, tetap semangat dalam melayani. Banyak orang mendapat berkat melalui pelayanan Sabda.
    GBU all.

  3. @prilian
    Terima kasih untuk semangatnya, kapan mampir lagi? 🙂

  4. wow, YLSA punya blog ya, sekarang … 🙂 selamat ya …
    belum bisa kasih komentar apa-apa sekarang … just keep your spirit to serving God in cyber world …..

  5. sebenarnya sudah kangen ingin ke solo lagi, tapi waktunya belum ada.kangen sama teman-teman di solo, suasananya trus sama hawa panasnya he he he

  6. Aku suka dengan ide mengajak orang lain untuk melihat dan mengamati proses, bersikap transparan dan terbuka untuk menerima masukan. Dengan memberi kesempatan pada mereka untuk memberi masukan selama proses berlangsung akan membuat proyek berjalan dengan baik dan setiap orang bisa mempunyai rasa memiliki yang kuat terhadap proyek tsb. So..proyek itu tidak hanya dilihat sebagai proyek milik organisasi, tapi milik mereka krn mereka tidak hanya menikmati ttp juga ikut membesarkannya. Selamat berjuang menjadi lebih baik dan menjadi berkat bagi lebih banyak orang. Semangat:)

  7. Congratulation mas Dewo.. Blog Sabda.. merupakan salah satu bentuk humas YLSA yang sangat kreatif..

    Jadi ingat waktu jaman dahulu kala ketika nonton film Chen Lung atau Jet Li, meski film sudah the end tetap nggak akan bangkit dari tempat duduk di bioskop, karena nunggu penggalan2 film yang tak tertayangkan karena ada “hal” di balik layar.. seperti salah pukul, salah ucap, dll…

  8. hallo… Daniel, aku dapet blog ini dari ibu Yulia. asik neh… tuk komunitas intern
    wah… banyak nama-nama baru yang aku blom kenal nih… boleh donk dikenalin. apaka temen-temen lama seperjuangan masih ada???

  9. Sori, untuk menghemat waktu & tempat, balasannya aku gabung jadi satu sekalian ya? Ini dia:

    @Pendukung YLSA
    Halo Pendukung YLSA! Kalo sekarang sudah bisa kasih komentar apa belum? 🙂

    @prilian
    Ayo ke Solo dong Bet, tuh dah mau dicariin jodoh sama bu Yulia lho 🙂

    @Lie Nah
    Thanks Lie Nah buat supportnya! Memang seperti itulah yang kita harapkan. Tetap doakan kita ya!

    @joli
    Makasih mbak Joli! Senang juga ada yang menikmati blooper kita dengan santai, tapi bukan berarti mbak Joli senang kalo kita banyak salah kan? Hehe… just kidding :p

    @Yahya Adi Purnomo
    Halo Yahya! Wah, udah berapa lama kita gak ketemu ya? Blog ini bukan cuma untuk komunitas intern aja, tapi juga untuk kontak dengan teman2 & para supporter juga 🙂 Di sini masih ada Elly, Evie, Anik, Ratri (yang baru aja married), dan banyak lagi yang baru2, aku kenalin ya… halo teman2, ini Yahya yang dulu pernah berjuang bersama kita di medan laga… (walah, lebai ya), nah silakan teman2 memperkenalkan diri masing2… 🙂

  10. haloooo…. frennn….

    di blog ini bisa share foto ga? biar lebih asyik neh…
    gimana cara-nya?

  11. hai mas Daniel, still remember me?
    Pokoknya apapun dan berapapun pelayanan yang dibikin SABDA melalui media internet nggak ada yang nggak bermanfaat kok. Keep on fighting in this confusing world……….. Paling ga dengan situs ini saya selalu diingatkan dan dikuatkan untuk terus bjln dalam Kristus. Thanks and give my best regard to ibu Yulia, bu Reso, Evi, Eli and all the staff 😀

  12. @Yahya Adi Purnomo
    maksudnya share foto yang gimana itu? punya koleksi foto2 lama staf?

    @asih sumastrini
    ya pasti masih inget dong… thanks buat supportnya ya! di mana & gimana kabarnya sekarang? wah, kalo semakin banyak mantan staf bermunculan kita bisa bikin reuni nih, ayo kapan… 🙂

  13. Hallo, Yahya…. terima kasih untuk kunjungannya ke dapur YLSA. Juga untuk Asih, Abet dan temen-temen ex-staf YLSA lainnya. Seneng banget kita semua dipertemukan lagi di sini. Jadi inget yang dulu-dulu… Waktu jamannya Anda-anda di Solo, kita masih ngantor di ruangan-ruangan yang sempit… tapi asyik juga karena jadi sering bersenggol-senggolan. Habisnya kursinya berdempet-dempet dan punggung kursi sering beradu karena susah bergerak… Wah… indah banget mengingat kasih Tuhan untuk YLSA.

  14. klo aku sent foto, kan aku mau pamerin anak-anaku… gitu loh…

    ato mau minta foto kalian, bisa?

  15. boleh donk foto si Elly, Evie, Anik, Ratri nampang di blog ini. kan udah 5 taon ga liat sapa tau ada banyak perubahan wajah. operasi kale…
    hehee…

  16. @Mas Yahya dan Mb. Asih kenalin saya yang muda belia di YLSA… Panggil saja saya Kristin mas. Keseharian bantuin di publikasi. Jadi anak buahnya Mbk Evi alias Bu Broto (bagi yang belum tahu, Broto adalah nama suaminya) heheheh. Salam kenal Mas dan Mbak..

  17. halo kristin….

  18. bu Yulia… sy kangen ama pecel lele yang ada di per-empatan jalan gede itu loh….
    juga makanan yang ada di lapangan bola basket…

  19. @Yahya Adi Purnomo

    Aha….warung ayam bakar yang di pinggir jalan itu? Iya, masih ada kok. Tempat kita sering nongkrong dan ngobrolin soal pelayanan… asyik memang.

  20. ape ye, no commentlah. Pokoknya God Save Been with you. Gitu lho.


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.